29 Okt 2014

#KentjanPurwokerto D'Best Cafe




pic : D'Best Cafe Purwokerto


"Nafsu adalah sumber kesedihan", kata Budha.

"Sedangkan nafsu makan berlebihan adalah sumber kegemukan", sabda Sandya.

Kembali kencan sembari merayakan ultah-nya Vaya. She's been twenty something.

Kata orang, kami awet muda.
Tapi kami menolak sebutan itu karena kami tidak mau serupa dengan anjing kampung yang dari bayi sampai mati ya begitu-gitu saja. 
Waktu tidak pernah sekalipun menyentuh tubuh dan wajah innocent kami. Hahahahahahaha... *keselek biji salak*.


Untuk merayakannya kami memilih tempat di D'Best Cafe. Letaknya di Jl. Gereja No.2, samping kanan pertigaan ke arah Pascalis Hall.

Pertimbangannya, sejalan dengan arah rumah kami berdua dan poin terpenting adalah tempatnya yang cozy.
Cucok buat kentjan yang kalo mau outdoor gitu enaknya duduk-duduk di taman sambil selfie. Kalo mau lebih adem bisa di dalam ruangannya yang bernuansa homey. Atau bisa juga pilih di atas menikmati angin sambil centil.

Saya dan Vaya cepat-cepat memesan menu karena perut saya udah nyanyiin backsound ~cacing-cacing di perut curi semua nutrisiii...~.

Menu di D'Best sendiri bervariasi. Ada nasi yang jenisnya beda-beda mulai nasi goreng, liwet, dan entah namanya aneh-aneh.
Soto, sate, steak, mie, makanan camilan, western, tradisional, dan kawan-kawan. Minumannya juga bermacam warna dan rasa. Mulai air putih sampai kopi. Dari milkshake sampai yoghurt. Ada menu a la carte juga.

Rentang harga makanan dari IDR 7.000 -- IDR 30.000. Minumannya sekitar IDR 3.000 -- IDR 25.000.
Masih wajar lah untuk ukuran kantong mahasiswa irit macam saya. Hihi...

Saya memesan Bakmi D'best karena gak mau menu yang ribet-ribet dan bikin nunggu lama. Tadinya saya pesan yang goreng tapi menurut mas-masnya adanya cuma yang kuah. Yasudahlah. Besok-besok pesan spaghetti saja deh.
Sedangkan Vaya memesan bakmi goreng. 

Lanjut pesan minum. Saya memilih Cappucino Float dan Vaya, Moccacino Frozen.

Sambil menunggu pesanan, kami cekikikan kalem (?) ngobrol tentang Abnormal Summit edisi Chuseok. Gara-gara Tyler, Zhang Yuan, dan Takuya yang bikin grup nyanyiin lagunya Pharell Williams. Ekspresi Zhang Yuan yang gak paham bahasa Inggris itu bikin "kok-bisa-tuh-orang-nyanyi-Happy-sekalem-itu".
Baru 1 menit nonton video Abnormal Summit, pesanan kami datang. 

Tadaaa...inilah penampakannya.


Bakmi-nya kurang sedikit asin kalo kata lidah saya. 
Gak tau deh punya Vaya.
Tapi ayamnya buanyaak dan dimasak semur. 
Jadi manis-manis manja pas dikunyah. 




 Bakmi Goreng



Gak tahu bedanya apa?
Sebelah kiri itu Moccacino Frozen. 
Kanannya ada Cappucino Float. 
Punya saya ada es krim vanila yang ngambang-ngambang cantik gitu.



Porsi bakmie saya udah lebih dari cukup. Belum lagi ditambah Cappucino. Kata orang Banyumas, kemlekeren. Gak sanggup jalan.
Sayangnya sandwich daging yang saya pesan untuk adik saya terlalu pedas.
Salah saya juga sih karena gak minta tanpa sambal.


Sebelum pulang narsis dulu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sila tinggalkan jejak di sini. Cuap-cuap asal gak mengandung SARA juga diperbolehkan.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...